Minggu, 27 September 2015

BEST QUOTE




 
Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur? ketika kita menangis?
ketika kita membayangkan?
Ini karena hal terindah di dunia TIDAK TERLIHAT...

Ketika kita menemukan seseorang yang keunikannya SEJALAN dengan kita..
kita bergabung dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan serupa yang
dinamakan CINTA...

Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan..
Orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan...
Tapi ingatlah... melepaskan BUKAN akhir dari dunia..
melainkan awal suatu kehidupan baru..
Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis,
mereka yang tersakiti, mereka yang telah mencari...
dan mereka yang telah mencoba ..

Karena MEREKALAH yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah
menyentuh kehidupan mereka.. CINTA yang TULUS?
Adalah ketika kamu menitikkan air mata dan
MASIH peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu
MASIH menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu
MASIH bisa tersenyum sembari berkata 'Aku turut berbahagia untukmu'.

Apabila cinta tidak berhasil... BEBASKAN dirimu...
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas LAGI ..
Ingatlah...bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..
tapi.. ketika cinta itu mati.. kamu TIDAK perlu mati bersamanya...

Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang..
MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh.
Entah bagaimana... dalam perjalanan kehidupan,
kamu belajar tentang dirimu sendiri..
dan menyadari bahwa penyesalan tidak seharusnya ada.
HANYALAH penghargaan abadi atas pilihan-pilihan kehidupan yang telah kau buat.

TEMAN SEJATI... mengerti ketika kamu berkata 'Aku lupa..'
Menunggu selamanya ketika kamu berkata 'Tunggu sebentar'
Tetap tinggal ketika kamu berkata 'Tinggalkan aku sendiri'
Membuka pintu meski kamu BELUM mengetuk dan berkata 'Bolehkah saya masuk?'

MENCINTAI...
BUKANlah bagaimana kamu melupakan..
melainkan bagaimana kamu MEMAAFKAN..
BUKANlah bagaimana kamu mendengarkan..
melainkan bagaimana kamu MENGERTI..



BUKANlah apa yang kamu lihat..


melainkan apa yang kamu RASAKAN..
BUKANlah bagaimana kamu melepaskan..
melainkan bagaimana kamu BERTAHAN..

Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati...
dibandingkan menangis tersedu-sedu..
Air mata yang keluar dapat dihapus.. sementara air
mata yang tersembunyi menggoreskan luka yang tidak akan pernah hilang..

Dalam urusan cinta, kita SANGAT JARANG menang..
Tapi ketika CINTA itu TULUS, meskipun kalah, kamu TETAP MENANG
hanya karena kamu berbahagia.. dapat mencintai seseorang..
LEBIH dari kamu mencintai dirimu sendiri..

Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang
BUKAN karena orang itu berhenti mencintai kita
MELAINKAN karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia
apabila kita melepaskannya.

Apabila kamu benar-benar mencintai seseorang, jangan lepaskan dia..
jangan percaya bahwa melepaskan SELALU berarti kamu benar-benar mencintai
MELAINKAN... BERJUANGLAH demi cintamu. Itulah CINTA SEJATI.
Lebih baik menunggu orang yang kamu inginkan DARIPADA
berjalan bersama orang 'yang tersedia'

Kadang kala, orang yang kamu cintai adalah orang yang PALING
menyakiti hatimu dan kadang kala, teman yang menangis bersamamu adalah


Rabu, 20 Mei 2015

Ditinggal Oleh Sahabat

Hampir tiap orang di dunia ini pernah mempunyai seorang sahabat karib, entah pada saat kita masih kecil maupun saat sekarang ini.
Bagaimana kalau Anda di tinggal mati oleh sahabat karib Anda?

Tempat dimana Anda bisa berbagi suka maupun duka.
Hal inilah yg terjadi pada saat ini dengan diri saya, sobat karib saya, Ben kemarin telah meninggal dunia dalam usia 46 th, karena penyakit kanker.
Hal ini mengingatkan kembali ketika saya di tinggal mati oleh si Udin.

Sejak usia 2 th saya telah di tinggal ayah, karena ia ditawan oleh tentara Jepang. Ibu harus berkerja keras untuk bisa membiayai hidup anak-anaknya.

Ibu sering melakukan puasa, karena tidak cukup makanan dirumah, bahkan kamipun sering tidur dengan perut lapar.


Hal inilah yg mendorong saya untuk minggat dari rumah, karena ingin meringankan bebannya Ibu. Padahal waktu itu usia saya baru 6 th dengan rasa berat hati dan air mata terlinang saya berangkat meninggakan kampung halaman dengan tujuan pergi ke kota besar Bandung, karena ingin mencoba mencari nafkah sendiri.

Saya berangkat berdua dengan sobat karib saya si Udin yg usianya 3 th lebih tua daripada saya. Ber-jam-jam kami berjalan kaki seharian tanpa makan, sedangkan uang tidak kami miliki, satu-satunya harta yang kami miliki ialah sehelai baju yang melekat dibadan kami.

Karena sudah tidak tertahankan lagi, saya mengusulkan kepada si Udin untuk mencuri buah-buahan di kebun orang, tetapi si Udin walaupun ia anak yatim, ia sangat taat sekali kepada agama, ia melarang saya untuk mencuri, ia bilang lebih baik kita mengemis daripada mencuri.

Kami melewati satu gedung besar, dan kami berpikir disinilah kita bisa mengemis untuk memohon sesuap nasi, tetapi belum saja kami bisa masuk ke halaman rumah, kami telah dikejar oleh anjing sipemilik rumah, kami lari terbirit-birit, tetapi dengan kaki yg masih kecil, saya belum bisa berlari cepat, sehingga saya jatuh tersungkur dan anjing menggigit saya. Akhirnya si Udin datang melindungi dan menghalau anjing tersebut.

Hujan telah turun dgn deras, badan kami menggigil kedinginan, karena telah tak tertahankan lagi, kami mencari makan di tempat sampah, ternyata disitu masih ada sisa sepotong roti kecil, dan beberapa genggam nasi.

Karena badan saya telah lemah lunglai apalagi telah digigit anjing, si Udin memberikan roti maupun nasi tersebut semuanya untuk saya, makanlah ia bilang, karena saya lagi puasa, walaupun kenyataannya tidaklah demikian, tetapi ia mengikhlaskannya untuk saya.

Malam hari itu kami tidur di emperan rumah orang, tepatnya di depan sebuah kelenteng. Malam-malam saya terbangun, karena saya mendengar si Udin mengeluh kesakitan, badannya menggigil, tak satu katapun bisa ia ucapkan tetapi matanya kelihatan sayu.

Saya mengetahui ia sakit, karena lapar, ia sudah tidak makan sejak lebih dari dua hari, dan bagian makanannya selalu diberikan kepada saya, sehingga badannya menjadi sedemikian lemahnya.

Dari luar kelenteng masih kelihatan cahaya api lilin remang-remang diatas meja sesajen, tanpa pikir panjang saya memanjat pagar dan pintu kelenteng untuk bisa masuk ke dalam, akhirnya saya berhasil mencuri sesajen berupa dua potong kueh. Saya berlari kepada si Udin cepat-cepat untuk memberikannya kepada dia, karena saya merasa takut sekali kehilangan dia.

Ketika saya tiba, saya berusaha memeluk badannya si Udin yang gemetaran dan mencoba menyuapkan kue ke dalam mulutnya, tetapi rupanya telah terlambat. Sang Pencipta telah memanggil dia balik kepangkuan-Nya.

Apakah Anda bisa membayangkan betapa perasaan seorang bocah berusia 6 th yang di tinggal mati oleh kawan dan sobat satu-satunya yg pada saat itu tidak memiliki siapapun juga, karena jauh dari kampung halaman?

Bagaimana perasaan Anda apabila sobat karib Anda meninggal dalam pelukan tangan Anda?

Dibawah hujan rintik-rintik dengan badan menggigil kedinginan, saya menangis terseduh-seduh. Saya mendekap badannya si Udin erat-erat dan dengan suara tersendat-sendat saya mengucapkan: "Jangan tinggalkan saya, Din! Jangan tinggakan saya seorang diri......"

Hal inilah yg terulang dan teringat kembali, bagaimana sakitnya perasaan dan hati saya di tinggal oleh seorang sobat karib.

Selamat jalan Ben!
A brother may not be a friend, but a friend will always be a brother.